Kenapa Aku Tak Pernah Merasa Cukup, Padahal Sudah Berjuang?

 Kadang, lelah bukan karena kurang usaha. Tapi karena terus merasa belum cukup—meski sudah memberi segalanya.


Aku sudah berusaha.

Aku sudah berjuang sekuat yang aku bisa.

Tapi kenapa… tetap terasa kurang?


Pernah nggak sih, kamu ngerasa kayak gitu?

Sudah melakukan segalanya, tapi tetap merasa belum cukup. Sudah memberi cinta, waktu, tenaga, bahkan air mata—tapi tak juga mendapatkan ketenangan.


Kadang bukan dunia yang menuntut, tapi suara kecil dalam diri yang terus bilang: “Kamu masih kurang.”


Suara itu datang dari masa lalu. Dari luka-luka yang belum sembuh. Dari pengakuan yang tak pernah kita terima. Dari cinta yang kita cari-cari tapi tak pernah cukup sampai ke hati.


Aku mulai sadar…

Perasaan “tidak cukup” itu bukan karena aku kurang baik, tapi karena aku terlalu keras pada diriku sendiri.

Aku takut mengecewakan orang lain, sampai lupa memeluk diriku sendiri.


Dan sekarang, aku sedang belajar…

Bahwa cukup itu bukan soal apa kata orang.

Cukup itu saat aku tahu: aku sudah mencoba dengan tulus.

Bahwa menangis tak membuatku lemah.

Bahwa istirahat bukan tanda menyerah.

Dan bahwa aku berhak merasa cukup—hari ini, bukan nanti.



Jika kamu sedang merasakan hal yang sama, aku ingin bilang satu hal:

Kamu cukup. Bahkan saat kamu merasa tidak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Unspoken (Yang Tak Pernah Dibicarakan)--Part 1

Menjadi Perempuan di Tengah Ekspektasi Dunia